IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri halal Tanah Air menjadi pemain utama dunia, Terlebih lagi, jumlah pengeluaran umat muslim untuk produk halal cukup besar.
Berdasarkan data Kemenperin, Indonesia merupakan rumah bagi umat muslim terbesar di dunia dengan populasi sebesar 229,6 juta pada 2020.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan dengan populasi tersebut, jumlah pengeluaran umat muslim Indonesia untuk produk dan layanan halal mencapai USD184 miliar atau sekitar Rp2.815 triliun (kurs Rp15.303 per dolar AS) pada tahun 2020.
Jumlah tersebut diproyeksi meningkat sebesar 14,96% menjadi USD281,6 miliar atau setara Rp4.309 triliun pada 2025. Dengan potensi pasar yang sangat besar tersebut, negara-negara lain menjadikan Indonesia sebagai target utama pasar produk halal mereka.
“Sehingga sekarang saatnya pelaku industri halal nasional untuk menjadi pemain utama dalam industri halal global, tidak lagi sekadar menjadi target pasar produk halal,” tegas Menperin saat Kick-off IHYA 2022 di Jakarta, Jumat (30/9/2022).
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenperin menggelar Industri Halal Industry Award (IHYA). Tujuannya untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah, khususnya industri halal.
“Melalui penyelenggaraan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2022. Harapannya, IHYA dapat menjadi brand untuk kemajuan sektor industri halal Indonesia, sekaligus menjadi representasi Visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia,” ujar Agus
Kemenperin juga menaruh harapan agar IHYA dapat menjadi pendorong bagi para pelaku industri halal untuk meningkatkan kontribusi bagi kemajuan industri halal nasional.
Di sisi lain, Agus mengemukakan ekonomi syariah merupakan bagian inti dari kebijakan pemulihan ekonomi pascapandemi di beberapa negara. Terlepas dari berlanjutnya ketidakpastian global akibat pandemi COVID-19.
Di Indonesia, ekonomi syariah juga terus tumbuh dan menunjukkan perkembangan menggembirakan. Bank Indonesia (BI) dalam Indonesia Halal Market Reports 2021/2022 mencatat potensi kontribusi ekonomi syariah sebesar total US$5,1 miliar terhadap PDB nasional melalui ekspor produk halal, pertumbuhan penanaman modal asing, serta substitusi impor.
"Pertumbuhan ekonomi syariah juga semakin kokoh ditopang oleh beberapa pendorong utama, antara lain besarnya populasi Muslim, meningkatnya kesadaran terhadap nilai-nilai etika Islam yang berkaitan dengan konsumsi produk halal dan thoyyib, dan semakin banyak strategi dan program nasional yang didedikasikan untuk pengembangan produk dan layanan halal," katanya.
(FRI)