"Menurut hasil perhitungan falakiyah LF PBNU, sebagaimana tertera dalam almanak resminya, tanggal 1 Syawal bertepatan hari Rabu Pahing 10 April 2024,"kata Sirril.
Maka meskipun pihaknya telah melakukan perhitungan/Hisab untuk tahun berapapun yang diinginkan. Namun hal itu baru tahap prediksi saintifik dan belum memenuhi persyaratan syar'iyyah sebagaimana dikehendaki oleh pesan Nash ( alQuran dan al- Sunnah/ Hadits).
"Namun demikian, secara organisasi, LFPBNU tetap akan menunggu hasil Sidang Isbat Pemerintah dan Ikhbar PBNU untuk menjaga kebersamaan dan mengurangi perbedaan. Sidang Isbat Pemerintah (Kemenag RI) sendiri digelar sebagai upaya menyatukan sikap kebersamaan di antara elemen-elemen masyarakat,"tuturnya.
(DES)