EMPAT FOKUS PEMERINTAH KEMBANGKAN EKONOMI SYARIAH
Wapres Maruf Amin menyebutkan empat hal yang menjadi fokus pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Pertama dengan pengembangan industri halal, yang antara lain dilakukan dengan membentuk kawasan industri halal maupun zona-zona halal di dalam kawasan industri.
Kedua dengan pengembangan industri keuangan syariah untuk membangun sistem keuangan yang tangguh dan modern, sebagai penopang industri dan perdagangan.
Ketiga dengan pengembangan dana sosial syariah; salah satu langkah penting yang telah diambil Pemerintah ialah transformasi wakaf.
Dan yang keempat, pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.
TERBENTUK BANK SYARIAH INDONESIA (BSI)
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 1 Februari 2021. Bermodal aset Rp 214,6 triliun dan modal inti Rp 20,4 triliun, BSI ditarget akan menjadi bank syariah nomor 10 terbesar di dunia.
Proses terbentuknya BSI melalui merger PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.
BRIS diharapkan tidak hanya melayani transaksi pada tingkat korporasi besar saja. Penggabungan ini, diharapkan dapat melayani transaksi baik domestik maupun global, dari skala kecil seperti UMKM sampai skala besar di tingkat korporasi baik di dalam maupun luar negeri.
POTENSI ZAKAT RI RP300 TRILIUN
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat, infak dan sedekah, sehingga mendukung tercapainya realisasi potensi zakat sebesar Rp300 triliun.
Sinergi ini juga menjadi bagian dari Gerakan Cinta Zakat yang diluncurkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada 15 April 2021. Melalui sinergi ini, BSI akan menyediakan produk dan layanan perbankan untuk memudahkan masyarakat berzakat.