"Jumlahnya sesuai informasi yang saya dapat masih dibawa 100 kisarannya 70an pimpinan travel-travel yang memberangkatkan jamaah umrah nanti,"ujar dia.
Hal ini bertujuan agar para travel dapat melihat kondisi di lapangan bagaimana pelaksaanaan umrah di Saudi pada saat pandemi. Dengan observasi di lapangan itu, diharapkan ketika kembali nanti dapat memberikan gambaran yang lebih tepat kepada calon jamaah umrah di Indonesia.
"Mereka tau dulu situasi dilapangan, ouh begini karantinanya, prokes begini , pengaturan akomodasi transportasi nya begini.Jadi mereka juga akan bisa menghitung lebih tepat berapa biaya yang semestinya dikeluarkan,"tutur dia.
"Termasuk untuk memberikan kaidah arahan kepada jamaah. Makanya kita belum berani mengirimkan jamaah, takutnya nanti sudah ribuan jamaah disini (Arab), ternyata masalah QR sertifikat vaksin bermasalah di bandara kan malu-maluin,"tutur dia.
(SANDY)