“Bagi mayoritas penduduk kita, agama menjadi kompas yang menentukan tujuan hidup, hingga praktik dalam keseharian,” paparnya.
Karakteristik masyarakat Indonesia ini, kata Wapres, menawarkan peluang yang harus ditangkap salah satunya untuk percepatan penghapusan stunting, yaitu edukasi melalui pendekatan keagamaan.
Oleh karena itu, Wapres mengajak agar penyuluh agama, da’i, dan daiyah berperan untuk mengedukasi masyarakat tentang stunting melalui khotbah, ceramah, maupun tausiahnya. Apalagi sekitar 87% penduduk Indonesia adalah umat muslim.
“Peran saudara-saudara sebagai tokoh agama, pimpinan organisasi masyarakat Islam, penyuluh agama, da’i, dan da’iyah sangat strategis,” kata Wapres.
“Saudara-saudara adalah penyampai nilai-nilai dan pesan keagamaan di masyarakat, sekaligus menjadi sumber ilmu (manbaul ‘ulum), pendidik (murabbi), penggerak (muharrik), dan teladan (uswatun hasanah) bagi umat,” tandasnya.
(FAY)