“Apakah semua orang tahu program ini atau ada pendekatan-pendekatan lain dari APM? Yang pada prinsipnya, masih banyak pekerjaan rumah. Tetapi, kita optimistis minat terhadap motor listrik terus meningkat,” katanya.
Tahun ini, pemerintah memutuskan untuk memangkas kuota subsidi motor listrik dari awalnya 600.000 unit menjadi 50.000 unit. Hal tersebut dilakukan setelah melakukan evaluasi, di mana penyerapannya pada tahun lalu sangat rendah dan jauh dari target.
Namun, Abdullah Alwi menegaskan bahwa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah pengguna motor listrik di Indonesia alami peningkatan pesat. Ini menjadi sinyal positif bahwa industri roda dua setrum di Indonesia memiliki masa depan cerah.
“Sampai hari ini populasi motor listrik di Indonesia sudah sekitar 75 ribu atau sekitar 74.998 unit menurut data SRUT (Sistem Sertifikasi Registrasi Uji Tipe) milik Kemenhub,” tuturnya.
Bahkan, Aismoli memprediksi Indonesia akan menjadi pasar motor listrik terbesar ketiga di dunia, di bawah China dan India pada 2030.
(FRI)