3. Strategi Pemasaran yang Tidak Efektif
Nokia gagal dalam memasarkan produk baru mereka dengan cara yang menarik. Meskipun mereka meluncurkan beberapa model baru, strategi pemasaran Nokia tidak mampu menyaingi buzz yang dihasilkan oleh pesaing.
Hal ini membuktikan bahwa pemasaran yang efektif sangat penting. Menggunakan media sosial dan strategi pemasaran digital bisa membantu membangun buzz di sekitar produk baru.
4. Keterlambatan dalam Inovasi
Setelah mencapai puncak kesuksesan, Nokia menjadi stagnan dalam hal inovasi. Mereka lebih banyak berkonsentrasi pada peningkatan produk yang sudah ada ketimbang menciptakan sesuatu yang benar-benar baru.
Hal ini menjadi bukti bahwa suatu perusahaan harus terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk memastikan inovasi tetap berjalan.
5. Keputusan Manajemen yang Buruk
Keputusan untuk menjalin kemitraan dengan Microsoft dan mengadopsi Windows Phone sebagai sistem operasi utama juga berkontribusi pada kebangkrutan mereka. Banyak pengguna lebih memilih iOS atau Android yang lebih fleksibel dan sudah banyak aplikasi.
Memilih mitra yang tepat dan platform yang sesuai adalah kunci. Perusahaan harus melakukan riset mendalam sebelum membuat keputusan strategis.
Kisah Nokia adalah pelajaran penting bagi perusahaan di seluruh dunia tentang pentingnya inovasi, adaptasi, dan pemahaman pasar. Dalam dunia yang terus berubah, perusahaan yang tidak mau beradaptasi berisiko kehilangan posisi mereka di industri.
(Shifa Nurhaliza Putri)