IDXChannel- Perusahaan rintisan teknologi pertahanan, Anduril akan mengambil alih pengembangan dan produksi program headset atau penyuara telinga mixed-reality Microsoft untuk Angkatan Darat Amerika Serikat (AS). Proyek ini dikabarkan senilai USD22 miliar atau setara Rp360 triliun.
Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (12/2/2025, Anduril akan mengambil alih kendali atas produksi, serta pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak hingga jadwal pengiriman untuk proyek Integrated Visual Augmentation System (IVAS).
Program IVAS bertujuan untuk melengkapi tentara dengan sistem yang dapat dikenakan yang mengintegrasikan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) untuk meningkatkan kesadaran situasional dan mendukung komando misi sistem tanpa awak.
Perjanjian ini juga menetapkan Microsoft Azure sebagai cloud hyperscale pilihan Anduril untuk semua beban kerja yang terkait dengan IVAS dan teknologi AI Anduril.
Pada 2021, Microsoft akan mengembangkan teknologi HoloLens yang akan digunakan di headset berteknologi tinggi untuk Angkatan Darat AS.