Kondisi ini bisa jadi mencerminkan pertumbuhan pesat kapasitas produksi chip AS karena pemerintah AS menawarkan insentif besar-besaran. Di sisi lain, sanksi AS serta permintaan smartphone dan PC yang terus menurun menekan impor dari China.
Meskipun terjadi penurunan, China tetap menjadi pembeli terbesar chip dari Taiwan.
Pekan lalu, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. mengisyaratkan bahwa ada kemungkinan permintaan semikonduktor akan meningkat pada paruh kedua tahun ini. Meski begitu, perusahaan tetap berhati-hati mengenai belanja konsumen dan pemulihan ekonomi China yang tidak merata.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)