Kesepakatan ini sejalan dengan strategi jangka panjang AstraZeneca di China. Pada Maret 2025, perusahaan telah mengumumkan investasi USD2,5 miliar untuk mendirikan pusat R&D baru di Beijing.
Selain itu, AstraZeneca telah menjalin kolaborasi dengan perusahaan AI global seperti Immunai, Qure.ai, dan Tempus AI untuk mempercepat penelitian obat.
AstraZeneca akan memiliki lisensi eksklusif atas kandidat terapi yang dihasilkan dari kolaborasi ini. Kesepakatan in memberi AstraZeneca keunggulan strategis dalam mengakses terapi baru dari pasar China, meskipun perusahaan tengah menghadapi tekanan regulasi lokal dan persoalan hukum termasuk penahanan mantan pimpinan operasionalnya di China.
(Ibnu Hariyanto)