Irwan menerangkan, pemasang klakson telolet sebenarnya dapat dilakukan asal mengikuti petunjuk dari pabrikan. Menurutnya, ada saluran angin yang lebih aman untuk memasang klakson telolet, sehingga sistem pengereman tetap bekerja optimal.
“Sebetulnya di dalam guidance atau buku manual, ada tempat yang bisa diambil. Kenapa kalau diambil melalui tangki ya, ketika si klakson telolet itu selangnya bocor, otomatis isi tangki terkuras habis. Ini akan berpengaruh ke pengereman. Kalau angin habis, tentunya pengereman akan bermasalah. Itu yang kita khawatirkan,” ujarnya.
Penggunaan klakson telolet juga kerap dilakukan dalam durasi yang cukup panjang. Hal ini akan membuat angin di dalam tangki kompresor habis. Alhasil, kondisi tersebut dapat membuat pengereman menjadi tak optimal.
“Terlampau sering menggunakan telolet, otomatis akan menguras (angin di tangki) kan. Jadi pada saat ingin digunakan untuk keadaan darurat seperti di jalanan menurun, itu akan kurang anginnya,” tuturnya.
“Jadi, nggak kita sarankan (pasang klakson telolet di bus), karena akan mengganggu efektivitas penggunaan rem,” pungkas Irwan.
(YNA)