Bevirt menolak untuk memberikan komentar kepada Reuters mengenai tingkat produksi awal dan berapa banyak dana yang akandialokasikan untuk membangun fasilitas Dayton.
Negara bagian Ohio dan beberapa organisasi politik telah menawarkan insentif dan manfaat hingga USD325 juta setara dengan Rp4,9 triliun untuk mengembangkan situs Dayton.
Menurut Joby, lokasi tersebut dapat memfasilitasi manufaktur yang memakan lebih banyak ruang daripada Pentagon, mendukung 2.000 lapangan kerja dan produksi 500 pesawat per tahun.
Berbeda dengan pesaing eVTOL, seperti Archer Aviation dan Beta Technologies, yang berniat menjual pesawat langsung ke maskapai penerbangan dan perusahaan logistik, model bisnis Joby lebih mirip dengan aplikasi rideshare (kalau di Indonesia seperti Grab atau Gojek), di mana pelanggan dapat meminta tumpangan dengan taksi udara yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan.
Meskipun Joby telah menerbangkan pesawat dengan skala penuh sejak 2017, ia meluncurkan prototipe produksi pertamanya pada Juni lalu, yang dapat memuat empat penumpang dan seorang pilot.