Saat sudah satu tingkat di bawah sang majikan, Atlas melemparkan perkakas dengan gerakan yang luwes. Setelahnya Atlas turun dari stager dengan cara melompat sambil bersalto ria. Atlas pun mendarat dengan mulus.
Gerakan salto ini dilakukan 540 derajat. Robin Deits, seorang insinyur perangkat lunak di tim kontrol Atlas, mengatakan bahwa dengan gerakan salto tersebut manusia bisa memahami batasan fisik robot yang saat ini sudah semakin luwes.
"Ini lebih merupakan demonstrasi dari beberapa kemampuan kontrol robot yang baru, dan hubungan yang menyenangkan dengan pekerjaan kami sebelumnya," kata Scott Kuindersma, pimpinan tim Atlas, dikutip dari Engadget, Kamis (19/1/2023).
"Harapan kami adalah, jika kami dapat membangun teknologi dasar yang memungkinkan kami untuk dengan mudah membuat dan mengadaptasi perilaku dinamis seperti ini, kita harus dapat memanfaatkannya untuk melakukan pekerjaan nyata yang menuntut fisik dengan cepat," tambahnya.
Lebih lanjut, Scott mengatakan bahwa ada banyak bagian yang diperlukan untuk memberikan solusi lengkap dalam domain seperti manufaktur atau konstruksi. Video ini menyoroti sebagian kecil dari apa yang bisa dilakukan atlas. (NIA)