Sementara itu, Vice President Marketing Biznet, Hutomo Siswanto mengtakan pembangunan jaringan bukan hanya soal kabel fiber optic, melainkan ekosistem dari perangkat pusat hingga rumah pelanggan. Menurutnya, pengembangan digital bukan sekedar terkoneksi dengan internet, tapi juga menghadirkan kebutuhan bandwidth besar.
“Kini kebutuhan upload semakin meningkat seiring tren digitalisasi, seperti jualan online, streaming, hingga meeting virtual. Karena itu, Biznet menyiapkan infrastruktur dan perangkat yang mampu mengakomodasi kebutuhan bandwidth besar,” kata Hutomo.
Menurutnya, perangkat Biznet di S-POP hingga branch sudah menyiapkan kapasitas sekitar 100 GB, sementara perangkat untuk pelanggan rumah mencapai hingga 1 GB.
“Internet bukan sekadar terkoneksi, tapi harus ditopang perangkat yang mumpuni. Router dan modem di rumah pun penting agar bandwidth besar bisa tersampaikan dengan baik,” ungkapnya.
Hingga saat ini, Biznet telah berhasil menggelar jaringan The New Biznet Fiber sepajang 100.000 Km, dengan lebih dari 3 juta Homepass yang mencakup Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Bangka, Batam, Kalimantan, Sulawesi, Lombok, Flores dan Timor.