"Saya sangat senang bahwa Hakim O'Connor dari Texas telah mengakhiri taktik menunda Boeing dan Departemen Kehakiman," kata Catherine Berthet, yang putrinya Camille meninggal dalam salah satu kecelakaan.
"Akhirnya akan ada persidangan," kata Berthet kepada AFP.
Pada Juli 2024, Boeing dan Departemen Kehakiman mencapai kesepakatan. Produsen pesawat tersebut siap mengaku bersalah dan membayar ganti rugi asalkan kasus ini tidak dibawa ke meja hijau.
Namun, kesepakatan tersebut ditolak pengadilan. Keluarga korban menegaskan Boeing harus mempertanggungjawabkan kelalaiannya yang menyebabkan kedua kecelakaan.
"Selama bertahun-tahun kami telah berjuang, dan saya berjuang, atas nama para korban dan putri saya Camille, demi kebenaran dan keadilan," kata Berthet.
"Persidangan diperlukan untuk mengungkap kebenaran ini," katanya.
Meskipun tanggal persidangan telah diumumkan, Boeing secara teori masih dapat mencapai kesepakatan pengakuan bersalah baru dengan jaksa penuntut. (Wahyu Dwi Anggoro)