Durov merupakan kelahiran Rusia dan sekarang tinggal di Dubai, tempat Telegram berkantor pusat. Dirinya memegang kewarganegaraan ganda Prancis dan Uni Emirat Arab.
Pendiri VKontakte mengatakan pada 2014 bahwa ia telah dipecat dari jejaring sosial Rusia setelah menolak permintaan dari Kremlin untuk menyensor postingan. Ia mendirikan Telegram pada 2013, dan aplikasi tersebut tetap populer di Rusia.
Telegram mengizinkan grup dengan anggota hingga 200.000 orang, yang menurut para kritikus memudahkan penyebaran informasi yang salah karena memudahkan pengguna untuk berbagi konten konspirasi, neo-Nazi, pedofilia, atau terkait teror.
Di Inggris, aplikasi tersebut diteliti karena menjadi tuan rumah saluran sayap kanan yang berperan penting dalam mengorganisir kekacauan kekerasan di kota-kota Inggris musim panas lalu. Menurut para ahli keamanan siber, Telegram memang menghapus beberapa grup, tetapi secara keseluruhan sistemnya dalam memoderasi konten ekstremis dan ilegal jauh lebih lemah daripada perusahaan media sosial dan aplikasi messenger lainnya.
(kunthi fahmar sandy)