"Karena selama ini kan (mobil listrik) bermain di segmen yang tinggi. Terus tadi, dengan profil customer di bawah harga Rp200 jutaan itu, adopsinya di kendaraan elektrifikasi itu masih harus kita lihat bersama," kata Tri.
Kendati begitu, Tri melihat kehadiran brand baru dengan membawa beragam model dapat menggairahkan pasar otomotif Indonesia yang sedang lesu. Sehingga diharapkan dengan hadirnya model baru dapat membuat masyarakat melakukan pembelian.
"Pastinya dengan kondisi market Indonesia yang sedang turun, tentunya kita berharap dengan adanya banyak maker baru atau model-model baru, bisa menambah gairah di pasar otomotif Indonesia. Masing-masing brand tentunya memiliki strategi masing-masing, market pasar masing-masing," kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)