IDXChannel - China berencana menggunakan teknologi fusi nuklir untuk memproduksi energi bebas emisi gas rumah kaca pada 2050.
Reaktor fusi nuklir dijuluki matahari buatan. Energi dari fusi nuklir digadang bebas emisi gas rumah kaca dan hampir tak terbatas.
"Komersialisasi teknologi fusi nuklir dapat dimulai lima tahun setelah fase demonstrasi pada 2045," kata China National Nuclear Corp (CNNC) dalam konferensi pers baru-baru ini, dilansir dari Bloomberg pada Selasa (11/3/2025).
Teknologi fusi nuklir sangat sulit untuk dikembangkan. Hanya segelintir negara yang memiliki kapasitas, termasuk China, Amerika Serikat (AS), Rusia.
Tahun lalu, CNNC mendirikan China Fusion Corp yang fokus pada teknologi fusi nuklir. Perusahaan baru tersebut telah menarik investasi sekitar 1,75 miliar yuan.
"Kami juga berencana untuk meningkatkan produksi dalam negeri untuk reaktor fisi nuklir biasa dan reaktor modular kecil selama lima tahun ke depan," kata CNNC.
China siap untuk melampaui AS dan Prancis sebagai pemilik armada reaktor terbesar di dunia pada 2030. Sekitar 10 reaktor baru disetujui setiap tahun sejak krisis listrik terjadi di Negeri Tirai Bambu tersebut pada 2022. (Wahyu Dwi Anggoro)