IDXChannel- Perusahaan perbankan UBS AG mengatakan bahwa China bisa menguasai hampir sepertiga dari pasokan lithium dunia pada 2025. China terus mengembangkan industri lithiumnya.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (13/3/2023), UBS AG memprediksi tambang yang dikendalikan China, termasuk proyek di Afrika, dapat meningkatkan produksi lithium menjadi 705.000 ton pada 2025. Saat ini, tambang yang dikontrol China menghasilkan 194.000 ton lithium.
Hal tersebut akan meningkatkan pangsa lithium asal China menjadi 32 persen dari pasokan global. Lithium dibuthkan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Perlombaan untuk mengamankan lithium sedang berlangsung di antara negara-negara. Amerika Serikat (AS) berusaha melepaskan ketergantungannya dari China.
China merupakan pasar terbesar dunia untuk kendaraan listrik. Selain lithium, China juga menguasai mineral penting lainnya seperti logam tanah langka.
Lepidolite akan memainkan peran penting dalam peningkatan produksi lithium China. Lepidolite merupakan batu pembawa litium yang sering dianggap berkualitas buruk dan tidak ramah lingkungan karena hasil yang rendah dan biaya energi yang tinggi.
UBS memperkirakan tambang lepidolite di China menyumbang 280.000 ton lithium pada 2025, 13 persen dari pasokan global.
Pemerintah China terus mendukung sektor lepidolite. Beijing baru-baru ini menutup tambang lepidolite ilegal di Provinsi Jiangxi.
(WHY)