IDXChannel - China mulai mengusai industri otomotif dunia dengan mengirim mobil produksi mereka ke seluruh dunia.
Bahkan, sejak Januari-Agustus 2024, total mobil yang diekspor lebih dari 4 juta unit, gabungan antara mobil konvensional dan energi baru atau New Energy Vehicle (NEV).
Melansir Carnewschina, China sudah mengekspor 4,09 juta unit kendaraan dengan tingkat pertumbuhan ekspor sebesar 27 persen selama periode Januari-Agustus 2024. NEV juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
Sebagai informasi, NEV merupakan istilah bagi produsen asal China untuk kendaraan ramah lingkungan, mencakup listrik, hidrogren, dan sebagainya. Sejumlah produsen mulai masuk ke berbagai negara untuk memasarkan NEV, termasuk di Indonesia.
Rusia menjadi pasar otomotif luar negeri terbesar China. Itu mencakup lebih dari 19 persen ekspor otomotif China pada Agustus tahun ini, dengan nilai rekor sebesar 1,6 miliar atau setara Rp24,1 triliun. Hal ini didorong oleh hengkangnya merek otomotif asing di pasar Rusia akibat Perang Rusia-Ukraina.
Sebagai gambaran pada 2022, China mengekspor sebanyak 160.000 unit mobil ke Rusia. Kemudia pada 2023, China mengirim sebanyak 910.000 unit kendaraan ke Rusia. Angka ini meningkat 459 persen dari tahun ke tahun.
Jika kita tinjau lebih lanjut dari sudut pandang kendaraan listrik, meski ada kebijakan tarif ekspor kendaraan listrik di Uni Eropa, ekspor kendaraan listrik China mencapai 1,397 juta unit dari Januari hingga Agustus 2024.
Angka tersebut meningkat 25 persen dari tahun ke tahun. Pada Agustus 2024, volume ekspor kendaraan listrik China mencapai 180.000 unit, meningkat 20,9 persen dari tahun ke tahun dan meningkat 2,9 persen dari bulan ke bulan.
Ekspor mobil penumpang listrik murni China selama delapan bulan pertama terutama tumbuh di Brasil, Belgia, Indonesia, dan Meksiko. Pasar yang mengalami penurunan adalah Spanyol, Thailand, Belanda, Australia, dan Slovenia.
Sebelumnya, masuknya Tesla ke China menjadikan Shanghai sebagai kawasan terdepan yang mengekspor kendaraan listrik paling banyak ke pasar luar negeri.
Namun baru-baru ini, dengan diberlakukannya kebijakan tarif Uni Eropa, ekspor Shanghai menyusut tajam karena merupakan pusat ekspor Tesla.
Pada 2024, kawasan dengan ekspor kendaraan listrik yang kuat adalah Guangdong, Shaanxi, Hebei, dan Jiangsu.
Kebangkitan BYD telah mendorong perkembangan industri kendaraan listrik di Shaanxi. Shaanxi merupakan salah satu basis produksi BYD terbesar di China, dengan kapasitas produksi tahunan yang direncanakan sebesar 1,5 juta kendaraan.
Berikut daftar negara ekspor China dengan volume tertinggi selama Januari-Agustus 2024:
Mobil ICE (Internal Combustion Engine)
• Rusia: 705.514 unit
• Meksiko: 323.540 unit
• Uni Emirat Arab: 203.048 unit
• Brasil: 192.254 unit
• Belgia: 182.504 unit
• Arab Saudi: 161.261 unit
• Inggris: 137.925 unit
• Australia: 118.888 unit
• Filipina: 104.402 unit
• Turki: 95.650 unit
Mobil NEV (New Energy Vehicle)
• Belgia: 170.876 unit
• Brasil: 136.112 unit
• Inggris Raya: 88.933 unit
• Thailand: 81.546 unit
• Filipina: 69.987 unit
• Meksiko: 61.647 unit
• India: 53.738 unit
• Australia: 51.843 unit
• Uni Emirat Arab: 47.716 unit
• Jerman: 41.105 unit
(Kunthi Fahmar Sandy)
Advertisement
China Ekspor 4 Juta Unit Mobil ke Seluruh Dunia Selama Januari-Agustus 2024
Sejak Januari-Agustus 2024, total mobil yang diekspor lebih dari 4 juta unit, gabungan antara mobil konvensional dan energi baru atau New Energy Vehicle (NEV).

China Ekspor 4 Juta Unit Mobil ke Seluruh Dunia Selama Januari-Agustus 2024 (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement