Dalam pesan video kepada para pemimpin teknologi pada hari Jumat, Macron mengatakan AI generatif memiliki potensi besar dan Perancis berencana mengadakan konferensi tentang AI di Paris tahun depan.
Dia menambahkan Perancis telah menjadi pionir AI lima tahun lalu, dengan strategi khusus dan anggaran 1,5 miliar euro.
Macron mengatakan ini merupakan “tantangan peradaban” bagi Perancis untuk memastikan algoritma AI tidak hanya memberikan konten berbahasa Inggris.
“Saya ingin hal ini juga mencerminkan budaya dan bahasa Prancis serta cara berpikir kami,” kata Macron, seraya menambahkan bahwa Prancis akan membuka basis datanya untuk AI, sekaligus melindungi hak cipta dan memastikan peraturan yang memadai.
Macron juga menyambut baik peluncuran Kyutai pada minggu ini, sebuah laboratorium penelitian AI nirlaba yang didirikan oleh miliarder teknologi Prancis Xavier Niel, kepala grup pelayaran CMA CGM Prancis Rodolphe Saade, dan mantan CEO Google Eric Schmidt.