IDXChannel - Microsoft menggandeng Telkom, Buma dan Dana untuk mendukung transformasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Indonesia.
Hal ini dilakukan lantaran ketiganya menyadari kemampuan transformatif AI serta telah mengintegrasikannya ke dalam operasi bisnis mereka untuk mendorong pertumbuhan perusahaan di masa depan.
"Sebagai bagian tak terpisahkan dari industri esensial di Indonesia, transformasi Telkom, Buma, dan Dana, tidak hanya mengembangkan bisnis mereka, tetapi juga mentransformasi masyarakat dan ekonomi Indonesia secara fundamental," kata Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir lewat keterangan tertulisnya, Rabu (8/5/2024).
"Kami merasa terhormat dapat membantu ketiga mitra kami ini dalam perjalanan transformasi AI mereka, mendemokratisasi AI dan memastikan kemampuannya dapat digunakan oleh semua orang," lanjutnya.
Sementara itu, Executive Vice President Digital Business & Technology Telkom, Komang Aryasa mengatakan, pihaknya saat ini sedang membuka babak baru dalam dunia coding.
"Kami menyadari bahwa kode pemrograman yang berkualitas merupakan tulang punggung infrastruktur digital perusahaan," kata Komang.
Dia melanjutkan, pada pertengahan 2023, pihaknya mulai menggunakan GitHub Copilot, tool AI untuk developer yang paling banyak diadopsi di dunia, dan menyediakan alat ini bagi 260 developers di dalam perusahaan.
"Data penggunaan tahap awal menunjukkan bahwa developer kami telah menerima 20-30 persen kode pemrograman yang disarankan oleh Copilot. Tingkat penerimaan ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan terhadap kapabilitas alat ini. Dengan akurasi dan relevansi kontribusi Copilot, para engineer pun menjadi lebih efisien," katanya.
Lebih lanjut Komang mengatakan, tugas yang dulunya membutuhkan waktu berjam-jam kini membutuhkan waktu yang jauh lebih singkat, sehingga dapat menghadirkan perangkat lunak lebih cepat dan merespons permintaan pasar dengan cepat.
Temuan ini sejalan dengan analisis GitHub terhadap lebih dari 900.000 pengguna GitHub Copilot yang menunjukkan bahwa kode pemrograman yang disarankan mencapai tingkat penerimaan hingga 30%, dan akan terus meningkat seiring dengan semakin terbiasanya para developer dengan alat ini.
GitHub Copilot, lanjut dia, telah merevolusi proses pengembangan TELKOM dengan menyarankan potongan kode, mengoreksi syntax, dan bahkan mengusulkan solusi yang dioptimalkan.
"Terbebas dari tugas-tugas biasa, para developer Telkom dapat menyalurkan energi mereka untuk memecahkan masalah logika yang rumit dan memainkan peran penting dalam memupuk persatuan digital," katanya.
IT General Manager BUMA, Edwin Rene Asparsayogi mengatakan, untuk mengoptimalkan alur kerja dan meningkatkan produktivitas, BUMA beralih ke Copilot for Microsoft 365 dan menyediakan alat ini bagi 100 karyawan.
“Ini adalah bentuk transformasi yang kita saksikan sekarang, dengan hadirnya alat bertenaga AI di lingkungan bisnis. Serupa dengan bagaimana mesin ketik berevolusi menjadi pengolah kata atau word processors, teknologi Copilot menetapkan standar baru terkait bagaimana kita berinteraksi dengan data dan menjalankan tugas," kata Edwin.
Dia melanjutkan, alat-alat ini terintegrasi secara mulus dengan aplikasi-aplikasi yang penting bagi kami, mengotomatisasi tugas-tugas yang repetitif, mengoreksi kesalahan, dan membantu menemukan fitur-fitur dalam aplikasi yang tidak kami ketahui sebelumnya.
"Alat-alat ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga meningkatkan kualitas pekerjaan kami secara keseluruhan—mulai dari menyempurnakan rumus dalam spreadsheet hingga memastikan ketepatan tata bahasa dalam dokumen, serta meningkatkan koherensi estetika presentasi,” kata dia.
Chief Technology Officer, DANA mengatakan, Norman Sasono mengatakan, saat ini Dana sedang mengintegrasikan kapabilitas AI untuk berinovasi dan mewujudkan visi mencapai inklusi keuangan.
"Kami percaya AI dapat memperluas kemampuan individu, meningkatkan produktivitas, dan pada akhirnya membantu mewujudkan pembayaran dan layanan digital yang inklusif," katanya.
(NIY)