sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dukung Transisi Energi, Motoriz Target Konversi 1.000 Motor BBM ke Listrik

Technology editor M Fadli Ramadan
10/12/2022 15:25 WIB
Motoriz yang bertindak sebagai operator jaringan nasional bengkel umum sepeda motor dukung program konversi ke motor listrik.
Dukung Transisi Energi, Motoriz Target Konversi 1.000 Motor BBM ke Listrik (Dok.Ist)
Dukung Transisi Energi, Motoriz Target Konversi 1.000 Motor BBM ke Listrik (Dok.Ist)

IDXChannel – Percepatan tren kendaraan listrik terus di dorong oleh pemerintah Indonesia dengan mengeluarkan berbagai kebijakan. Selain itu, pihak lain juga diminta untuk berkontribusi dalam mendorong transisi energi.

Salah satunya dilakukan oleh Motoriz yang bertindak sebagai operator jaringan nasional bengkel umum sepeda motor. Bengkel ini merupakan garapan dari PT Semesta Motor Indonesia yang juga menyediakan platform digital lengkap bagi ekosistem sepeda motor.

Motoriz bukan bengkel umum pada umumnya yang hanya melayani jasa service motor-motor konvensional. Bengkel ini juga bisa melayani jasa service motor listrik, penjualan motor listrik, penyediaan stasiun penukaran baterai, hingga mengkonversi motor konvensional ke listrik.

Demi mempermudah hal tersebut, Motoriz terus melebarkan sayapnya dengan membuka cabang baru di Bintaro, Jakarta Selatan. Ini merupakan cabang ketiga dari Motoriz setelah membuka di Pondok Gede dan Pamulang.

“Tujuan kita cuma satu, tidak mungkin 140 juta unit sepeda motor listrik itu baru. Untuk itu kami percaya akan ada sebuah proses panjang ketika peralihan ini terjadi. Jadi, kami melayani itu semua, baik pelayanan service motor konvensional, motor listrik, maupun motor konvensional yang diubah jadi listrik,” kata Okto Larido, CEO motoriz PT Semesta Motor Indonesia saat peluncuran Motoriz Bintaro, Sabtu (10/12/2022).

Sekadar informasi, pemerintah Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi sebesar 25 persen pada 2025. Ini merupakan langkah awal untuk menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

“Motoriz itu sebenarnya ingin membantu proram pemerintah. Di mana memang ingin mengkonversi banyak motor. Rencana awal 3-5 tahun ke depan untuk melakukan, tapi ternyata lebih cepat karena ada dukungan juga dari pemerintah,” ujar Okto.

Meski baru memiliki tiga bengkel, Okto mengungkapkan ada perusahaan yang meminta untuk mengkonversi motor untuk kendaraan operasional. Menurutnya, hal tersebut terbukti bahwa kendaraan listrik sudah dapat diterima oleh banyak orang.

“Ada beberapa perusahaan yang meminta saya mengkonversi motor operasional mereka. Setelah dihitung-hitung ternyata biaya operasional lebih murah kendaraan listrik. Misal untuk tempuh 50 km butuh Rp50 ribu untuk beli bensin, sementara motor listrik kira-kira cuma butuh Rp1.200,” ungkapnya.

Okto juga menjelaskan strategi Motoriz untuk menarik konsumen yang akan membuat mereka merasa nyaman saat berada di bengkel. Pertama bengkel umum, penyediaan sparepart dan sovenir, kafe, wifi, penjualan motor listrik, penyewaan motor listrik, stasiun penukaran dan pengisian baterai, serta konversi motor listrik.

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement