sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Elon Musk Buat 'Kamar Hotel Dadakan' di Kantor Twitter, Ini Penampakannya

Technology editor Indah Mulyani
09/12/2022 18:38 WIB
CEO Twitter Elon Musk dilaporkan telah mengubah beberapa ruang konferensi di kantor pusat Twitter menjadi "kamar hotel dadakan".
Elon Musk Buat 'Kamar Hotel Dadakan' di Kantor Twitter, Ini Penampakannya (Dok.BBC/Forbes)
Elon Musk Buat 'Kamar Hotel Dadakan' di Kantor Twitter, Ini Penampakannya (Dok.BBC/Forbes)

IDXChannel - CEO Twitter Elon Musk dilaporkan telah mengubah beberapa ruang konferensi di kantor pusat Twitter menjadi "kamar hotel dadakan" demi mendorong budaya kerja "hardcore" di perusahaan tersebut.

Dilansir dari laman New York Post pada Jumat (9/12), sebuah foto dari salah satu kamar yang diperoleh salah satu sumber yang didapatkan oleh Forbes, namun tidak  tidak secara spesifik menyebut nama asli sumber yang mengirim foto karena dikhawatirkan sanksi. 

Foto itu menampilkan tempat tidur berukuran queen, meja di samping tempat tidur kayu, dan karpet warna oranye terang. 

Forbes menyebut kamar-kamar tersebut diisi tempat tidur yang mengingatkan pada kamar hotel yang kurang proper, kasur seadanya, tirai menjemukan, dan monitor telepresence ruang konferensi raksasa. 

Meskipun tidak jelas berapa banyak kamar "hotel dadakan" yang ditambahkan pada kantor Twitter di San Francisco. 

Salah satu sumber mengatakan ada sekitar "empat hingga delapan kamar per lantai" dan mereka mengatakan bahwa kamar tersebut terlihat nyaman namun tidak terlihat bagus untuk perusahaan Musk.

"Ini adalah simbol tidak hormat yang tak terucapkan. Tidak ada diskusi. Sama seperti, tempat tidur muncul,” kata sumber itu.

Sumber kedua mengatakan kepada Forbes bahwa kamar-kamar itu tampaknya sebagian besar kosong sejauh ini — meskipun mereka mencatat bahwa seseorang memiliki tanda-tanda penggunaan dalam bentuk sampah.

Dalam laporan terpisah, Zoe Schiffer dari Platformer mengatakan perpustakaan di kantor Twitter San Francisco juga telah dikonversi jadi kamar. Schiffer mengutip seorang karyawan Twitter saat ini yang mengetahui masalah ini.

"Mereka menggambarkannya kepada saya sebagai tempat yang nyaman,'" cuit Schiffer, melalui akun Twitter pribadinya, Selasa (6/12).

Adanya penambahan kamar tidur diduga sebagai salah satu upaya dari Musk untuk merombak budaya kerja di Twitter sejak membeli perusahaan seharga USD44 miliar. 

Diketahui, Musk sebelumnya memberhentikan sekitar setengah dari 7.500 tenaga kerja di Twitter.

Ratusan karyawan lagi dilaporkan resign setelah Musk memperingatkan bahwa Twitter akan beralih ke jadwal kerja "sangat hardcore" yang akan bekerja hingga larut malam di kantor. Karyawan diminta untuk "ikut serta" untuk memberi sinyal bahwa mereka setuju dengan pendekatan jika mereka ingin mempertahankan pekerjaan mereka.

"Ini berarti bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi," kata Musk dalam sebuah pesan pada saat itu, dikutip dari The Washington Post. 

Seperti yang dilaporkan The Washington Post pada November lalu, seorang karyawan Twitter difoto tampak sedang beristirahat di kantong tidur di lantai kantor sementara Musk mendorong tenggat waktu yang ketat terkait dengan peluncuran layanan berlangganan "Twitter Blue" yang telah dihentikan sejak itu.

"Ketika tim Anda mendorong untuk kerja sepanjang waktu untuk membuat tenggat waktu terkadang Anda #SleepWhereYouWork," tulis karyawan, Esther Crawford, dalam tweet yang membagikan foto tersebut. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement