Karbon dioksida cair tersebut sebagian besar berasal dari pembangkit listrik biomassa di Eropa. Laut Utara dinilai cocok sebagai lokasi penyimpanan karena memiliki data geologi yang lengkap, yang berasal dari aktivitas produksi migas selama lebih dari 50 tahun.
Namun, pelaku industri menilai biaya penangkapan, transportasi, dan penyimpanan CO2 masih lebih mahal dibandingkan harga izin emisi karbon di pasar. (Reporter: Nasywa Salsabila)
(Wahyu Dwi Anggoro)