Para korban tidak pernah tahu apa yang terjadi, namun FBI mengatakan bahwa mereka menggunakan alamat IP dan informasi routing yang digunakan saat menyebarkan uninstaller.
Baca Juga:
FBI berhasil menyusup ke komputer milik salah satu administrator Qakbot dan mengambil dokumen penting. Yang mana dokumen tersebut berisi file-file yang menyimpan informasi tentang dompet mata uang virtual.
File berbeda, ditemukan di tempat lain di komputer yang sama, bernama 'payments.txt', berisi daftar korban ransomware, rincian tentang kelompok ransomware, rincian sistem komputer, tanggal, dan indikasi jumlah BTC yang dibayarkan kepada administrator Qakbot sehubungan dengan serangan ransomware.
(RNA)