"Foxconn akan mengembangkan arsitektur kelistrikan kendaraan, menghasilkan portofolio produk yang akan memimpin di bidang infotainment, konektivitas, dan teknologi mengemudi otonom," tambahnya.
Strategi investasi yang diumumkan tahun lalu bertujuan untuk lebih dari USD 100 miliar FDI per tahun. Namun, Arab Saudi masih tertinggal dari target tersebut, dengan arus masuk lebih dari USD 4 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Diketuai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, PIF adalah kendaraan pilihannya untuk mendorong upaya diversifikasi ekonomi dan menyapihnya dari minyak.
Lucid Group Inc, yang lebih dari 60 persen dimiliki oleh PIF, sedang membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di Jeddah dengan kapasitas akhirnya untuk memproduksi 150.000 kendaraan per tahun. Pemerintah Saudi menandatangani kesepakatan dengan Lucid untuk membeli hingga 100.000 mobilnya selama 10 tahun ke depan.
Seorang juru bicara Lucid tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Kerajaan juga membuat dorongan ke pertambangan dan mengatakan pada bulan Mei bahwa mereka akan membangun pabrik logam baterai kendaraan listrik.
"Kami akan memanfaatkan keahlian teknologi Foxconn untuk mendukung visi Ceer dalam menciptakan berbagai kendaraan listrik ikonik yang dibangun di sekitar tema konektivitas, infotainment, dan otonomi," ungkap Ketua Foxconn Young Liu, demikian menurut pernyataan PIF.
"Kami ingin menjadikan kendaraan listrik sebagai arus utama, dan itulah yang akan dicapai Ceer di Arab Saudi dan kawasan yang lebih luas," tambahnya.
(DKH)