IDXChannel - PT Indosat Tbk (ISAT) resmi membuka AI-RAN Research Center di Surabaya, Jawa Timur. Pusat riset jaringan Radio Access Network (RAN) berbasis Artificial Intelligence (AI) ini dikembangkan Indosat bersama Nokia dan Nvidia.
Dalam kolaborasi ini, Indosat menyediakan jaringan komersial yang andal, sedangkan Nokia menghadirkan teknologi RAN dan platform komputasi dari Nvidia. Pusat pengembangan AI-RAN ini merupakan yang pertama di Asia.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, AI-RAN Research Center mencerminkan visi besar Indosat memberdayakan SDM Indonesia. Dia menilai, teknologi RAN dan komputasi canggih berpadu dengan konektivitas yang andal akan melahirkan kecerdasan secara langsung dalam jaringan, sekaligus menjaga kedaulatan data.
"Bersama Nokia dan Nvidia, kami membangun landasan bagi pertumbuhan berbasis AI untuk memperkuat masa depan digital Indonesia," katanya melalui keterangan resmi, Jumat (14/1/2025).
Infrastruktur AI-RAN ini tidak hanya memfasilitas software-defined RAN berkinerja tinggi, melainkan juga terhubung dengan Sovereign AI Factory milik Indosat. Keduanya akan berfungsi sebagai platform komputasi terdistribusi yang menghadirkan kemampuan AI lebih dekat ke pelanggan.
Pusat riset ini juga akan fokus pada pengembangan optimasi jaringan nirkabel berbasis AI, guna meningkatkan performa jaringan, efisiensi energi, dan skalabilitas melalui teknik pemrosesan sinyal radio berbasis AI/ML.
Lewat AI-RAN Research Center, ketiga perusahaan memiliki tujuan untuk membangun AI-Grid yang akan menjadi fondasi dalam menghadirkan AI kepada jutaan masyarakat indoensia. Selain itu, pusat riset ini juga menjadi sarana pengembangan talenta digital Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria mengapresiasi inisatif Indosat, Nokia, dan Nvidia menghadirkan AI-RAN Research Center. Dia menilai, keberadaan pusat riset ini makin memperkuat kedaulatan digital Indonesia.
"Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan mitra global seperti Indosat, Nokia, dan Nvidia menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta teknologi AI," ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)