Jimmy Mariethoz melanjutkan The Fruit Union Suisse prihatin karena tidak ada kejelasan tentang penggunaan bentuk apel apa yang akan coba dilindungi oleh Apple. Terlebih lagi perusahaan tersebut sangat agresif dalam menuntut hal-hal yang mereka anggapnya sebagai pelanggaran merek dagang.
Contohnya The Fruit Union Suisse yang sudah dituntut oleh Apple sejak 2017. Hingga kini Apple masih sangat getol menuntut mereka agar tidak menggunakan logo buah apel.
“Kami khawatir bahwa representasi visual apa pun dari sebuah apel berpotensi terkena dampaknya," terang Jimmy Mariethoz.
Hingga kini Apple sendiri belum berkomentar mengenai keluhan yang dilayangka The Fruit Union Suisse.
Disebutkan Wired, selama beberapa tahun terakhir, Apple memang kerap melakukan gugatan ke semua pihak yang menggunakan logo buah apel. Bahkan Apple pernah menuntut seorang musisi dan penulis lagu karena menggunakan nama Frankie Pineapple.
Tech Transparency Project, sebuah organisasi nirlaba yang meneliti Big Tech, pada 2022 menyebutkan bahwa
sepanjang tahun 2019 dan 2021, Apple mengajukan gugatan merek dagang dibanding perusahaan teknologi besar lainnya. Jauh lebih besar dibanding gugatan yang dilakukan oleh Microsoft, Facebook, Amazon, dan Google.
(DKH)