IDXChannel - Microsoft Corp (MSFT.O) pada Rabu (18/1/2023) mengatakan akan memangkas 10.000 pekerjaan dan kehilangan USD1,2 miliar dari pendapatan. Itu karena pelanggan cloud-computing menilai kembali pengeluaran mereka dan perusahaan bersiap untuk menghadapi resesi.
Berita itu muncul bahkan ketika pembuat perangkat lunak tersebut bersiap untuk meningkatkan pengeluaran dalam kecerdasan buatan yang dinilai oleh industri sebagai titik terang baru.
Dalam sebuah catatan kepada karyawan, CEO Satya Nadella berusaha untuk mengatasi pandangan yang berbeda terkait bisnis. Dia mengatakan pelanggan ingin "mengoptimalkan pengeluaran digital mereka, untuk berbuat lebih banyak dengan (pengeluaran) lebih sedikit".
Nadella juga mengatakan pihaknya berhati-hati karena beberapa bagian dunia berada dalam resesi dan bagian lain sedang mengantisipasinya. "Pada saat yang sama, gelombang komputasi besar berikutnya lahir dengan kemajuan AI," ujarnya dikutip dari Reuters, Kamis (19/1/2023).
Strategi Cegah Potensi PHK di Indonesia
Nadella mengatakan PHK, yang memengaruhi kurang dari 5% tenaga kerja Microsoft, akan berakhir pada akhir Maret, dengan pemberitahuan mulai Rabu. Namun, Microsoft akan tetap merekrut untuk "area strategis,".
AI kemungkinan besar akan menjadi salah satu bidang tersebut. Nadella pada pekan ini menggembar-gemborkan AI kepada para pemimpin dunia yang berkumpul di Davos, Swiss.