Larangan ini diberlakukan dengan alasan keterlibatan perusahaan tersebut dapat menimbulkan risiko keamanan nasional bagi pihak Washington.
Penawaran untuk menukar model lama dan opsi pembiayaan tanpa bunga juga memicu peningkatan permintaan terhadap perangkat premium seperti yang ditawarkan oleh Apple.
Situasi ini menunjukkan hasil yang kurang menguntungkan bagi Samsung yang selama ini telah mendominasi sebagai produsen terbesar chip memori, ponsel pintar, dan televisi di seluruh dunia.
Selain itu, perusahaan elektronik raksasa asal Korea Selatan ini memberi peringatan bahwa penurunan laba mereka akan lebih besar dari proyeksi sebelumnya karena permintaan global terhadap barang elektronik konsumen masih rendah.
Di sisi lain, Samsung juga menghadapi persaingan dari ponsel Android yang lebih terjangkau, seperti Transsion dan Xiaomi. Kedua merek ini mendapatkan dukungan dari konsumen yang lebih memperhatikan harga dan pasar di negara berkembang.