sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Google Tuduh Microsoft Ingin Monopoli Bisnis Cloud

Technology editor Wahyu Dwi Anggoro
27/02/2024 10:58 WIB
Google memperingatkan monopoli Microsoft di sektor cloud computing atau komputasi awan.
Google Tuduh Microsoft Ingin Monopoli Bisnis Cloud. (Foto: MNC Media)
Google Tuduh Microsoft Ingin Monopoli Bisnis Cloud. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Google memperingatkan monopoli Microsoft di sektor cloud computing atau komputasi awan. Dominasi tersebut dapat menghambat pengembangan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) generatif.

“Mereka sebelumnya melakukan monopoli terkait perangkat lunak dan sekarang mereka mencoba menerapkannya ke cloud,” kata Wakil Presiden Google Cloud Amit Zavery dalam sebuah wawancara, dilansir dari Reuters pada Selasa (27/2/2024).

Microsoft dan Amazon baru-baru ini menarik perhatian pihak berwenang di Inggris, Uni Eropa (UE), dan Amerika Serikat (AS). Kedua raksasa teknologi mendominasi bisnis cloud computing.

Google berada di peringkat ketiga, jauh tertinggal dari dua kompetitornya tersebut.

"Mereka menciptakan ruang terbatas ini, yang sepenuhnya dikendalikan dan dimiliki oleh Microsoft, dan pelanggan dipaksa melakukan semua hal melalui Microsoft," kata Zavery.

“Jika Microsoft cloud tidak bersifat terbuka, kita akan menghadapi masalah, termasuk dalam hal pengembangan teknologi generasi berikutnya seperti AI juga, karena Microsoft memaksa pelanggan untuk beralih ke Azure dengan banyak cara,” kata Zavery.

Azure adalah platforum cloud computing milik Microsoft. Zavery mendesak regulator anti-monopoli untuk bertindak.

Di sisi lain, Microsoft membantah tuduhan Google. Produsen sistem operais Windows tersebut menyatakan persaingan di sektor cloud computing masih sehat.

“Seperti yang ditunjukkan oleh data independen terbaru, persaingan tetap sehat,” kataseorang  juru bicara Microsoft. 

“Pada 2023, Microsoft dan Google sedikit mengejar  AWS, yang terus menjadi pemimpin pasar global dengan selisih yang signifikan," lanjut sang juru bicara. (WHY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement