Awal tahun ini, Grab mengumumkan akan melakukan investasi ekuitas di WeRide, yang akan selesai pada paruh pertama tahun depan.
Dalam sesi tanya jawab dengan para analis, Tan menyebut investasi tersebut sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memimpin adopsi kendaraan otonom di Asia Tenggara.
Namun, ia mengakui bahwa kendaraan swakemudi mungkin menghadapi tantangan yang lebih berat di kawasan ini, karena biaya tenaga kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan pasar maju seperti AS atau Singapura.
"Akan membutuhkan waktu yang cukup lama agar unit ekonomi mencapai paritas dengan pengemudi manusia," katanya.
Pada akhir Oktober, Grab juga berinvestasi di May Mobility yang berbasis di AS, penyedia kendaraan otonom lainnya. May Mobility mulai menyediakan layanan transportasi komersial dengan robotaxi di AS awal tahun ini. (Wahyu Dwi Anggoro)