Grab juga menghadapi potensi pertumbuhan yang melambat karena pelanggan bergulat dengan tingkat inflasi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga. Meski perusahaan melaporkan kerugian triwulanan yang lebih sempit bulan lalu, nilai barang dagangan kotornya hanya tumbuh tiga persen pada kuartal I 2023, turun dari 24% untuk setahun penuh 2022.
Pertumbuhan pengguna juga melambat karena pesaing memikat pelanggan dengan promosi dan harga yang lebih rendah.
Kerugian Grab yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi pada kuartal pertama menyempit menjadi USD66 juta, dan analis memperkirakan kerugiannya akan terus menyusut. Pada kuartal pertama, kerugian bersihnya menyempit menjadi USD244 juta dari USD423 juta setahun sebelumnya. (WHY)