Di sisi lain, Hyundai juga memperluas jejak produksinya di Asia Tenggara. Hyundai berencana menginvestasikan hampir USD480 juta di Malaysia mulai 2025 untuk meningkatkan kapasitas produksi lokal.
Pabrik ini akan memproduksi kendaraan multi-guna dan minivan Staria, dengan rencana ekspansi ke model SUV menengah hingga besar.
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan tarif impor sebesar 25 persen yang berlaku pada 2 April 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong perusahaan otomotif memindahkan produksinya ke AS.
Tarif itu menuai kekhawatiran dari industri otomotif. Tarif itu bisa mempengaruhi harga kendaraan, menurunkan penjualan, dan mengganggu rantai pasok global.
(Ibnu Hariyanto)