Dikatakan bahwa tim peneliti akan melelehkan material berbutir halus yang disebut EAC-1A dengan laser karbon dioksida untuk mensimulasikan bagaimana debu bulan dapat dicairkan menjadi zat padat dengan memfokuskan radiasi matahari di Bulan.
Mereka bereksperimen dengan sinar laser dengan kekuatan dan ukuran berbeda, masing-masing berukuran hingga 12 kilowatt dan 100 milimeter untuk menciptakan material yang kuat. Tim menetapkan bahwa jalur sinar laser yang bersilangan atau tumpang tindih menyebabkan keretakan.
Mereka mengembangkan strategi menggunakan sinar laser berdiameter 45 milimeter untuk menghasilkan bentuk geometris segitiga dengan pusat berongga berukuran sekitar 250 milimeter.
“Ini bisa saling bertautan untuk menciptakan permukaan padat di wilayah luas tanah bulan yang bisa berfungsi sebagai jalan dan landasan pendaratan,” kata Profesor Fateri.
Untuk mereproduksi pendekatan seperti itu di Bulan, tim peneliti menghitung bahwa lensa berukuran sekitar 2,37 meter persegi perlu diangkut dari Bumi untuk bertindak sebagai konsentrator sinar matahari sebagai pengganti laser.