"Itu ada teorinya, jadi kalau misalnya seperti kalian untuk mencoba inovasi baru yang sifatnya disruptive technology apakah Anda mau spend uang sebegitu besarnya? Tapi ada beberapa golongan yang kita sebut inovator. Dia mengapresiasi produk-produk inovasi yang ada. Dan dia ingin jadi first mover sehingga mereka mau bayar lebih," ujarnya.
Sebagai informasi, Hyundai Ioniq 6 dibangun dengan mengusung konsep Electrified Streamliner dengan drag coefficient terendah, yakni 0,21. Sedan listrik ini menggunakan platfotm E-GMP dengan panjang wheelbase 2.950 mm.
Ioniq 6 menggendong baterai litium ion 77,4 kWh dengan klaim jarak tempuh 519 km (WLTP). Kemampuan daya jelajahnya di bawah Seal AWD dengan baterai 82,56 kWh sanggup tempuh 580 km sekali cas dengan pengukuran NEDC cycle.
(Dhera Arizona)