16 unit pertamanya tiba pada bulan September 1953, dan sisanya dikirim pada tahun 1954. USD 225 ribu per unitnya. Jika dikonversikan ke rupiah, harga satu buah lokomotif CC 200 adalah sekitar Rp1.710.000 (dengan kurs dollar tahun 1950 sebesar Rp 7,60 untuk setiap dollarnya).
2. Lokomotif GE CC 201
Lokomotif selanjutnya yang menggunakan mesin GE adalah lokomotif CC 201 90R yang sebagian besar dioperasikan pada DIVRE III, Sumatera Selatan. lokomotif CC 201 90R ini memiliki desain body yang begitu ramping dengan berat 84 ton dan daya tarik sebesar 1950 hp.
Lokomotif CC 201 bergandar CoCo yang artinya adalah lokomotif dengan 2 bogie yang terdapat 3 buah roda dalam satu bogie dan memiliki transkrip penghubung antara bogie depan dengan bogie belakang dan bogie yang memiliki tipe Co'co ini mampu menggerakkan 6 roda sekaligus dengan menggunakan 6 motor traksi, sehingga lokomotif ini mampu beroperasi di lintasan datar ataupun pegunungan.
Jenis lokomotif CC 201 adalah lokomotif pertama yang memiliki bentuk sistem terbaru setelah CC 200, sehingga lokomotif ini mampu berlari dengan kecepatan 120 km/jam dan kecepatan ini sudah menjadi patokan dari semua lokomotif yang ada di Indonesia.
3. Lokomotif CC 203
Lokomotif CC 203 ini merupakan lokomotif dengan dua bogie yang mempunyai tiga poros atau gandar penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor traksi tersendiri. Yang membedakan adalah lokomotif CC 203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat Turbocharger sehingga dayanya mesinnya 2.150 tenaga kuda.