Pada 1994, Kepala Staf Udara Jerman, Spanyol, Inggris, dan Italia semuanya menyetujui persyaratan pesawat canggih mereka, dengan Eurofighter Typhoon DA1 dan DA2 melakukan uji terbang pertama mereka pada tahun yang sama.
Seiring berjalannya waktu, Eurofighter Typhoon telah mendaparkan serangkaian penyegaran dan penambahan teknologi. Pada 2017, jet tempur ini mendapatkan pembaruan penting dengan penambahan radar elektronik (AESA) dan rudal jarak jauh Meteor.
Eurofighter Typhoon memberikan tingkat fleksibilitas dan efisiensi yang mengesankan, denngan ketersediaan senjata yang memadai. Pesawat ini dapat membawa 6 bom, enam rudal, meriam, dan pod penargetan.
Kekuatan pemrosesan yang cukup untuk secara bersamaan mendukung pembaruan rudal dalam penerbangan dan penargetan bom dalam penerbangan. Pesawat tempur ini juga memiliki kemampuan untuk bergerak secara dinamis.
Bodi Eurofighter Typhoone juga dibangun dari bahan yang sama dengan pesawat Stealth, sepert carbon fiber composite, aluminium lithium, titanium, glass reinforced plastics, dan aluminium casting.