Huang kemudian menemukan bahwa laboratorium universitas menggunakan chip Nvidia untuk bekerja di bidang AI, sebuah teknologi yang dapat mendukung segala hal, mulai dari asisten virtual hingga mobil swakemudi. Dia pun merilis chip untuk AI dan taruhannya tersebut berhasil.
Nvidia membedakan dirinya dengan perusahaan chip lain dengan mengalihdayakan produksi silikonnya ke beberapa mitra, termasuk Taiwan Semiconductor Manufacturing Corporation (TSMC).
"Dia telah membantu memungkinkan revolusi yang memungkinkan ponsel menjawab pertanyaan dengan benar, petani menyemprot hampa tanpa mengenai tanaman, dokter memprediksi sifat-sifat obat baru dan keajaiban-keajaiban lain di masa mendatang," tulis pengusaha AI Andrew Ng di majalah Time saat Huang dinobatkan sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh pada 2021.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)