Menurut seorang pengacara Tesla, mantan karyawan Tesla yang tidak puas dengan perusahaan telah menyalahgunakan aksesnya sebagai teknisi servis untuk mendapatkan informasi.
Handelsblatt menyebutkan, file-file yang bocor tersebut termasuk tabel yang berisi lebih dari 100.000 nama mantan karyawan dan karyawan saat ini, termasuk nomor jaminan sosial Kepala Eksekutif Tesla Elon Musk, bersama dengan alamat email pribadi, nomor telepon, gaji karyawan, detail bank pelanggan dan detail rahasia dari produksi.
Tesla dikabarkan akan mengambil tindakan hukum terhadap mantan karyawan yang dicurigai melakukan hal tersebut. Menurut surat kabar tersebut, laporan tersebut telah diajukan oleh pelapor pada pihak berwenang Jerman pada bulan April lalu.
Juru Bicara Kantor Perlindungan Data, Brandenburg mengatakan, kasus tersebut bisa saja memanjang dan menjadi masalah serius apabila bukti-bukti yang ditemukan menjadi semakin kuat.
Jika pelanggaran seperti itu terbukti, Tesla dapat didenda hingga 4% dari penjualan tahunannya, yang bisa menjadi 3,26 miliar euro atau setara Rp523 Triliun (asumsi kurs Rp16.059).
(FRI)