Sehingga dibutuhkan investasi tambahan untuk membuat operasional pengembangan Suzuki Fronx bisa berjalan lancar. Terlebih, sejumlah komponen yang digunakan pada SUV kompak tersebut berbeda dengan model lainnya.
"Untuk bisa memproduksi Fronx secara lokal, kita membutuhkan persiapan waktu itu tiga tahun. Sejak tiga tahun lalu, bersama lebih dari 200 mitra lokal yang berperan penting untuk membangun Fronx ini, kita sudah mempersiapkannya dan dengan bangga ini kita bisa tunjukkan kepada harapan-harapan ini," kata dia.
Sebagai informasi, proses yang dilakukan dalam perakitan Suzuki Fronx di pabrik Cikarang untuk dimulai dari pressing untuk komponen bodi. Dari lembaran baja atau besi melewati proses welding, atau penyatuan komponen.
Setelah menjadi rangka bodi monokok, masuk ke tahap cat, lalu masuk proses assembling interior, mesin, sektor kaki-kaki, instalasi fitur-fitur, dan part lain hingga menjadi mobil secara utuh. Hingga akhirnya dilakukan pengecekan menyeluruh, dan uji coba, sampai akhirnya siap dipasarkan.
(Dhera Arizona)