IDXChannel - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan Indonesia tidak boleh hanya menjadi konsumen dalam percaturan kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) dunia. Seharusnya, Indonesia ikut membuat aturan AI secara global.
Di tengah persaingan Amerika Serikat (AS) dan China, kata dia, Indonesia perlu hadir untuk ikut menentukan ekosistem AI global agar lebih adil bagi negara berkembang. Sebab, perkembangan AI kini dipicu oleh rivalitas dua kekuatan besar.
"Hari ini kita menyaksikan arm race antara Amerika Serikat dan China. Kalau kita terlambat masuk, maka negara-negara Global South, termasuk Indonesia, hanya akan jadi konsumen. Itu yang terjadi pada regulasi nuklir dan ruang angkasa, aturan hanya ditentukan negara maju," kata Nezar dalam keterangan resmi, Rabu (17/9/2025).
Wamenkomdigi menegaskan Indonesia sudah mengambil langkah awal dengan menggandeng UNESCO. Diharapkan Indonesia dapat menjadi pemain penting dalam menentukan aturan AI.