Juru Bicara Diligent menduga kebocoran data tersebut merupakan hasil peretasan yang terjadi pada 2022 yang memengaruhi anak usaha, Steele Compliance Solutions yang diakuisisi pada 2021. Ada 15 perusahaan, termasuk Leidos yang memanfaatkan layanan tersebut.
"Kami segera memberi tahu pelanggan yang terdampak, termasuk Leidos yang diberi tahu Diligent pada bulan November 2022, dan (kami) segera mengambil tindakan perbaikan atas insiden itu," ujarnya.
Leidos adalah perusahaan yang dibentuk pada 2013 dan kemudian menjadi kontraktor IT usai membeli divisi bisnis IT Lockheed Martin. Pada 2022, Leidos memiliki nilai kontrak kerja sama dengan pemerintah AS senilai USD3,98 miliar atau lebih dari Rp60 triliun.
(Rahmat Fiansyah)