"Angka-angka tersebut didorong penjualan yang kuat dari ponsel pintar Galaxy S25," kata perusahaan itu dalam pernyataannya.
"Meskipun ketidakpastian ekonomi makro meningkat karena ketegangan perdagangan global baru-baru ini dan pertumbuhan ekonomi global yang melambat, kami mengharapkan kinerja membaik pada paruh kedua tahun ini, dengan asumsi bahwa ketidakpastian berkurang," katanya.
Namun, para pengamat menyatakan kekhawatiran karena lebih dari separuh ponsel pintar Samsung diproduksi di Vietnam, yang terancam 46 persen oleh AS. Lebih dari 90 persen smartphone Samsung yang dijual di AS berasal dari Vietnam. (Wahyu Dwi Anggoro)