Perusahaan tersebut memperkirakan USD3 triliun hingga USD4 triliun lagi akan dibelanjakan untuk inisiatif AI pada akhir dekade ini.
Meski laporan keuangan positif, saham Nvidia justru merosot 3 persen dalam perdagangan yang diperpanjang setelah laporan kuartal kedua fiskal dirilis. Hal itu menunjukkan kinerja perusahaan belum cukup untuk meredakan kekhawatiran investor.
Kekecewaan investor tidak bisa terelakan mengingat harga saham telah meningkat lebih dari 10 kali lipat selama dua setengah tahun terakhir.
"Mengatakan harga saham tersebut sempurna akan menjadi pernyataan yang sangat meremehkan," kata analis Investing.com, Thomas Monteiro.
Di sisi lain, angka-angka terbaru Nvidia yang mencakup periode Mei-Juli memperkuat persepsi bahwa penjualan prosesor perusahaan, komponen penting dalam pusat data AI yang dibangun di seluruh dunia, tidak tumbuh sekuat sebelumnya.