"Pabrik-pabrik di India dan China, dan juga titik-titik kunci lainnya mengirimkan produknya ke AS untuk mengantisipasi potensi tarif lebih tinggi," kata sumber tersebut.
Langkah Apple menyetok iPhone untuk menjaga harganya tetap stabil untuk sementara. Gudang Apple di AS saat ini diperkirakan cukup memenuhi permintaan untuk beberapa bulan ke depan.
Amerika merupakan pasar utama bagi Apple sehingga perusahaan tak ingin tarif resiprokral tersebut menahan permintaan atau pun menekan margin.
Posisi India sebagai basis produksi iPhone semakin penting setelah Trump menetapkan tarif resiprokal 145 persen atas barang dari China. Apple kemungkinan besar akan menggenjot produksi iPhone di pabrik India yang dikenakan tarif lebih rendah daripada China.
(Rahmat Fiansyah)