"Karena kalau kita begitu saja meluncurkan spektrum frekuensi ini, maka harga spektrunm frekuensi bisa saja tidak rasional dan tidak akan diserap oleh operator telekomunikasi," tuturnya.
Dari situ dia berharap acara yang digagas oleh Ericsson bisa menjadikan bahan pertimbangan atau masukan dalam upaya pemerintah melakukan transisi dari 4G ke 5G. Menurutnya, Ericsson sudah lebih dari 100 tahun berada di Indonesia dan memiliki kemampuan yang matang dalam pengembangan teknologi 5G.
"Jadi pemerintah dan stakeholder semuanya perlu berpikir keras. Kita harus mendengar input dari Ericsson yang menang sudah berpengalaman di sini," ucapnya.
(RNA)