“Jadi Anda juga akan melihat di masa depan apakah kami hanya menawarkan ICE atau BEV murni, keduanya akan hidup berdampingan di pasar. Anda melihat betapa besar penjulan model ICE dan seberapa besar pertumbuhan BEV, saya pikir kami akan menyatukannya di masa depan untuk 10 atau 15 tahun mendatang,” sambungnya.
Transisi dari kendaraan konvensional ke mobil listrik juga berjalan sangat lambat dan memerlukan waktu panjang. Webber mengatakan ada banyak faktor yang memengaruhi percepatan elektrifikasi, salah satunya sekor perekonomian.
Hal yang dimaksud adalah empat faktor yang sangat penting bagi ekosistem kendaraan listrik, seperti listrik ramah lingkungan, bahan baku baterai yang ramah lingkungan, infrastruktur pengisian daya, dan daur ulang baterai.
“Tanpa itu semua, ini tidak akan berhasil. Dan yang terakhir adalah, jika Anda tidak menutup siklus material dengan daur ulang, maka sistem kerja BEV tidak akan berkelanjutan,” ujarnya.
BMW Neue Klasse baru-baru ini diluncurkan mewakili masa depan merek tersebut. Tidak hanya memiliki arsitektur baru yang dirancang untuk mendukung sejumlah model listrik BMW, tetapi pembuat mobil juga memastikan Neue Klasse kompatibel dengan kendaraan pembakaran internal.
(TYO)