sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Meski Sistem Keamanan Dinilai Buruk, Empat Aplikasi Buatan China Ini Sukses di AS

Technology editor Nia Deviyana
05/04/2023 06:30 WIB
TikTok adalah aplikasi milik China pertama yang mampu menikmati kesuksesan besar di pasar global.
Meski Sistem Keamanan Dinilai Buruk, Empat Aplikasi Buatan China Ini Sukses di AS. Foto: MNC Media.
Meski Sistem Keamanan Dinilai Buruk, Empat Aplikasi Buatan China Ini Sukses di AS. Foto: MNC Media.

IDXChannel TikTok adalah aplikasi milik China pertama yang mampu menikmati kesuksesan besar di pasar global. Namun, anggota parlemen AS dan pakar keamanan nasional memperingatkan bahwa aplikasi milik Negeri Tirai Bambu itu bisa rentan terhadap pelanggaran privasi data dan penyensoran dari Partai Komunis China.

Kekhawatiran yang sama ini telah menyebabkan Komisi Eropa, Inggris Raya, dan Kanada melarang TikTok dari gawai milik pemerintah. 

Bos TikTok, Shou Zi Chew, berusaha meyakinkan anggota parlemen tentang masalah keamanan dengan menjelaskan bahwa ada "firewall" untuk melindungi orang Amerika.

TikTok mengirim pernyataan kepada BBC yang mengatakan bahwa data pengguna AS berada di luar jangkauan pemerintah asing.

Mr Scherer mengatakan sampai anggota parlemen AS mengesahkan undang-undang privasi data yang komprehensif, aplikasi apa pun bisa rentan terhadap pelanggaran data, tidak peduli negara mana yang memilikinya.

"Ada bahaya reaksi spontan bahwa apa pun yang berbau China itu buruk," katanya. 

Terlepas dari kekhawatiran itu, selain TikTok ada juga deretan aplikasi buatan China yang laku di pasaran, berikut dilansir dari BBC

1. CapCut

Aplikasi pengeditan video CapCut sering disebut sebagai editor pendamping untuk pembuat konten TikTok. CapCut telah diunduh sebanyak 13 juta kali pada Februari, menurut Sensor Tower.

CapCut menawarkan berbagai fitur yang dirancang untuk membuat video penggunanya viral, seperti menambahkan lagu populer, filter, dan efek khusus. CapCut juga dimiliki oleh perusahaan induk TikTok, ByteDance.

2. Shein

Shein adalah merek fesyen global yang didirikan pada 2012 dan sekarang memiliki valuasi hampir USD15 miliar, menurut Forbes .

Shein didirikan oleh miliarder Cina Chris Xu dan berkantor pusat di Singapura.
Pencarian cepat tagar #Shein di TikTok dan Instagram akan menampilkan ratusan video dari influencer populer yang membanggakan #Sheinhaul terbaru mereka.

Shein menggunakan media sosial untuk menargetkan pengguna GenZ dengan ratusan produk baru setiap hari dengan harga murah.

3. Temu

Belum setahun sejak aplikasi belanja ini memulai debutnya di AS, dengan cepat Temu dapat melampaui Amazon dan Walmart. Perusahaan ini berkantor pusat di Boston, MA, tetapi merupakan anak perusahaan dari PDD Holdings, raksasa ritel online milik China yang berspesialisasi dalam produk langsung ke konsumen.

Superstore online menjual segala sesuatu mulai dari pakaian jadi hingga elektronik dan memungkinkan konsumen melewati toko gudang dan membeli langsung dari produsen China. (NIA)

Penulis: Anabela C Zahwa

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement